Semua ILmu Numpuk di Sini

Blog ini adalah tempat berbagai ilmu di bidang ilmu apa pun, my blog will update every day , if i don't busy^^

Sistem Informasi Pelaksanaan Proyek Akhir PCR dengan Pembebanan Dosen dan Penjadwalan Sidang Menggunakan Metode Algoritma Genetika


Sistem Informasi Pelaksanaan Proyek Akhir PCR dengan Pembebanan Dosen dan Penjadwalan Sidang Menggunakan Metode Algoritma Genetika

ABSTRAK

Pada saat ini sistem pelaksanaan proyek akhir pada pembebanan dosen, penjadwalan sidang proposal, dan sidang akhir yang ada di Politeknik Caltex Riau masih dilakukan secara manual. Sistem informasi pelaksanaan proyek akhir dengan pembebanan dosen dan penjadwalan sidang menggunakan Algoritma Genetika dapat memberikan solusi terbaik dari kemungkinan-kemungkinan masalah human error  yang ada. Pada sistem ini permasalahan yang dapat diselesaikan dengan Algoritma Genetika adalah pembebanan dosen dan penjadwalan sidang. Adapun data dosen, mahasiswa, judul, dan waktu yang tersedia merupakan data–data yang akan diproses dengan memasukkan parameter jumlah generasi, populasi, peluang crossover, dan peluang mutasi. Algoritma Genetika didasarkan pada proses seleksi, crossover, dan mutasi. Hasil keluaran sistem menggunakan Algoritma Genetika yaitu: data pembebanan dosen, penjadwalan sidang proposal, dan sidang akhir. Sehingga diperoleh optimasi yaitu kondisi dimana terjadi kombinasi terbaik untuk pasangan judul dengan dosen pembimbing maupun reviewer serta jadwal sidang yang akan dibuat. Data tersebut dapat membantu koordinator dalam menyelesaikan tugas pembuatan data pembebanan dan penjadwalan. Pengguna sistem terdiri dari koordinator, dosen dan mahasiswa. Sistem ini memberikan kemudahan bagi pengguna untuk mengakses informasi data pembebanan dosen, jadwal sidang proposal, dan sidang akhir serta data-data pelaksanaan proyek akhir lainnya.

Kata kunci: Penjadwalan, Pembebanan, Algoritma Genetika, Proyek Akhir.

ABSTRACT

At this time,  final project implementation in the lecturers’ task, proposal sessions scheduling, and final project at the Politeknik Caltex Riau are still manually implemented. Information system projects implementation with the lecturers’ task and sessions scheduling using Genetic Algorithm can provide the best solution from the possibilities of human error. In this system, problems that can be solved by Genetic Algorithm are tasking and scheduling. Data of lecturers, students, title, and time available are data to be processed by entering the parameters such as number of generations, population, crossover opportunities, and mutation opportunities. Genetic algorithm is based on the process of selection, crossover, and mutation. Outputs are : lecturers’ tasking data, proposal sessions, and final project sessions. Optimization in order to obtain the best combination of conditions which occur to pairs with the title of supervisor and a reviewer as well as schedule session that will be made. The users of sistem are coordinators, lecturers, and students. This system makes it easy for users to access information such as lecturers’ tasking data, proposal sessions scheduling, and final project session scheduling as well as data the other final project implementation.

Kata kunci: Scheduling, Tasking, Genetic Algorithm, Final Project.

Avatar The Legend of Korra
The Last Airbender: Legend of Korra (awalnya berjudul Avatar: Legenda Korra) adalah serial televisi animasi mini seri Amerika yang ditayangkan di Nicklodeon pada tahun 2012. Serial yang merupakan sekuel dari seri Avatar: The Last Airbender ini akan berlansung selama 26 episode. Dunia alam semesta fiktif pada serial sebelumnya juga masih akan ditampilkan disini. Dunianya masih dipenuhi oleh banyak unsur budaya dan etnis. Didalamnya juga terdapat orang-orang akan memiliki kemampuan supranatural untuk memanipulasi baik itu air, bumi, api dan udara. Ada satu orang yang dikenal Avatar, yang memelihara keseimbangan antara empat negara dan merupakan satu-satunya orang yang bisa menguasai keempat elemen itu. Korra dalam animasi mini seri ini akan berperan sebagai protagonis, ia adalah inkarnasi dari Avatar Aang, Avatar sebelumnya dari serial pertama. Setidaknya jarak tahun Korra dan Avatar Aang adalah 70 tahun pasca kekalahan Raja Api Ozai dan Putri Azula diakhir rangkaian serial pertama. Pencipta The Last Airbender ini, Michael dante DiMartino dan Bryan Konietzko akan mengikuti alur budaya korea dalam serial ini.
Seri ini akan berfokus kepada kehidupan Korra, wanita remaja yang berperan Protagonis dari Suku Air Selatan dan Inkarnasi dari Avatar abad ini. Ia memiliki sifat pemarah, mandiri dan siap menghadapi dunia. Sebagai Avatar, dia harus menguasai keempat elemen itu. Namun, ia belum menguasai Pengendalian Udara. Karakter yang diperankan ini terinspirasi dari Avatar Kyoshi, Avatar sebelum Avatar Roku. Untuk menghindari pengulangan kisah petualangan Aang, penciptanya menunjukkan tempat yang bernama Kota Republik, Kota penuh gaya metropolitan di mana semua orang dari seluruh bangsa menyatu baik Pengendali maupun non-pengendali yang hidup bersama. Konsep gambar kota diambil dari desain kota Shanghai pada tahun 1920 dan Hongkong, Manhattan serta Vancouver pada tahun 1930. Dalam serial ini, Korra harus belajar dari Master Tenzin, putra bungsu dari Avatar Aang dan Katara, dan bersaing dengan revolusi anti-pengendalian yang terjadi di Kota Republik.

Teknologi Informasi untuk penanggulangan bencana alam


Teknologi Informasi  untuk penanggulangan bencana alam

Teknologi Informasi adalah sebuat wadah yang dapat membantu didalam berbagai masalah. Bencana alam merupakan masalah yang cukup rumit jika di tangani dengan cara manual. Prosedur penanganan bencana saat ini banyak yang tidak efektif atau bahkan salah sasaran semua itu disebabkan informasi yang terlambat masuk terlebih tidak akurat. Dengan adanya Teknologi Informasi saat ini sangat membantu dalam proses pengambilan keputusan pada saat bencana akan terjadi. Teknologi Informasi tidak dapat mencegah terjadinya bencana secara keseluruhan, tetapi dengan adanya Teknologi Informasi kita dapat meminimalkan segala bentuk kerugian, korban jiwa, dan memberikan tindakan-tindakan yang efektif dan efisien,bahkan dapat meminimalkan dampak dari bencana tersebut.
Bagaimana peran manajemen teknologi informasi berkaitanbencana?
  • Deteksi dini atau yang dikenal dengan early warning system. Manusia tidak dapat mendeteksi kapan terjadinya bencana, dengan adanya peringatan-peringatan dini manusia dapat menghindar atau menjauh dari sumber bencan untuk bisa menyelamatkan diri.
  • Pemetaan. Gejala alam bisa juga diketahui dari tren yang berlangsung. Pola yang terjadi dalam rentang sekian tahun. Teknologi informasi bisa membantu memetakan hal tersebut.
  • Koordinasi. Ketika bencana telah terjadi peran teknologi informasi sangat vital dalam hal koordinasi.
Tujuan Sistem Peringatan Dini
Sistem peringatan dini dalam menghadapi bencana sangatlah penting, mengingat secara geologis dan klimatologis wilayah Indonesia termasuk daerah rawan bencana alam. Dengan ini diharapkan mengurangi terjadinya dampak bencana alam bagi masyarakat. Keterlambatan dalam menangani bencana dapat menimbulkan kerugian yang besar bagi masyarakat. Dalam siklus manajemen penanggulangan bencana, sistem peringatan dini bencana alam mutlak sangat diperlukan dalam tahap kesiagaan, sistem peringatan dini untuk setiap jenis data, metode pendekatan maupun instrumentasinya. Tujuan akhir dari peringatan dini ini adalah masyarakat dapat tinggal dan beraktivitas dengan aman pada suatu daerah serta tertatanya suatu kawasan. Untuk mencapai tujuan akhir tersebut maka sebelumnya perlu dicapai beberapa hal sebagai berikut:
a. Diketahuinya daerah-daerah rawan bencana
b. Meningkatkannya knowledge, attitude dan practice dari masyarakat dan
aparat terhadap fenomena bencana, gejala-gejala awal dan mitigasinya
c. Tertatanya suatu kawasan dengan mempertimbangkan potensi bencana
d. Secara umum perlu pemahaman terhadap sumber bencana.

3. Target dari Sistem Peringatan Dini
Target yang akan diberi peringatan dini adalah masyarakat dan aparat, terutama yang tinggal di daerah rawan bencana. Target ini seharusnya mencakup beberapa generasi dan beberapa kelas sosial masyarakat. Keterlibatan masyarakat, aparat dan akademisi (peneliti dari multi disiplin, misal geografi, geologi, pertanian, teknik sipil, ilmu sosial, dll) sangat penting dalam sistem peringatan dini. Sistem peringatan dini akan lebih tepat apabila dirumuskan oleh ketiga komponen ini. Apabila salah satu komponen saja yang dominan dikhawatirkna sistem ini tidak akan berjalan efektif.

Dengan mempertimbangkan penyebab utama ditetapkannya sistem peringatan dini, serta tujuan dan targetnya, maka disarankan agar sistem peringatan dini ini dilakukan dengan sistem pemberdayaan masyarakat, dengan melibatkan aparat pemerintah dan akademisi sebagai fasilitator dan motivator. Sistem ini harus dapat meningkatkan knowledge,  attitude dan practice dari tiap komponen yang ada dalam sistem tersebut. Syarat utama agar peringatan dini ini dapat berhasil efektif, diperlukan komitmen pribadi dan aksi nyata dari tiap individu/institusi dan komunikasi yang baik antar individu yang terlibat.

Teknologi Informasi ini dilakukan karena pentingnya penanganan bencana yang sangat cepat.

Membudayakan Membaca dan Menulis


Membudayakan Membaca dan Menulis Sejak Dini

       Membaca dan menulis adalah suatu hal yang sangat di benci oleh anak- anak pada umumnya. Anak- anak selalu berfikir membaca dan menulis adalah suatu hal yang sangat membosankan. Mendengar kata-kata membaca dan menulis saja mereka sudah kehilangan rasa semangat. Ada hal yang perlu dirubah untuk menghilangkan rasa malas anak-anak untuk membaca dan menulis. Lingkungan sekitar sangat berpengaruh besar dalam menumbuhkan rasa keinginan anak-anak membaca dan menulis. Oleh karena itu peran Guru dan Orang Tua sangat lah penting dalam proses membiasakan anak-anak untuk membaca dan menulis sejak dini.


     Peran Orang Tua di rumah sangat di butuhkan untuk menumbuhkan niat anak membaca dan menulis. Ada 2 hal yang saya rasakan sendiri pada saat saya kecil. Pertama Pada umumnya anak-anak usia dini gemar sekali untuk meniru orang yang lebih dewasa. Jadi bagai mana mungkin anak bisa gemar membaca kalau dia tidak pernah melihat orang tuanya membaca ? Orang Tua saya pribadi gemar membaca tetapi di tempat-tempat yang khusus, tidak tampak oleh anak-anak. Lebih tepatnya tidak mau terganggu. Anak yang selalu melihat Orang Tuanya rajin membaca dan menulis akan berfikir hal tersebut adalah hal yang menyenangkan. Akan timbul rasa penasaran pada anak, "Apa sih asiknya menulis dan membaca ?". Jika anda emang tidak gemar membaca, hal tersebut emang kelihatan sulit. Mulailah dengan berlangganan koran dan majalah anak-anak. Kedua Pada umumnya Orang Tua selalu memberikan hadiah berupa mainan yang hanya membuat anak tersebut hanya bermain. Mulai lah merubah 2 kebiasaan tersebut, rajin lah membaca dan berikan anak anda hadiah berupa buku dan alat tulis yang menarik dilihat tentunya, contoh : Buku tulis dengan gambar tokoh super hero yang dia sukai, pensil dengan warna kesukaan dia dan buku bacaan tentang hal yang dia suka. Untuk awal cukup  melakukan 2 hal tersebut, akan tumbuh sedikit demi sedikit rasa gemar membaca dan menulis bagi anak-anak.

Tidak perlu takut kehabisan duit untuk mengajak anak-anak anda membaca, sekarang pemerintah sudah memberikan sarana perpustakaan daerah dan pustaka keliling.(Buku-bukunya lumayan menarik).

Tips lainnya :
1.  Tempel poster-poster yang menarik dan mempunyai pesan-pesan singkat di kamar anak anda .
2.  Sempatkan untuk mengajak anak anda ke book store.
3. Beritahu anak anda jika anda menemukan hal-hal menarik di buku bacaan anda, dan ajak dia membacanya.
4.  Ceritakan kegunaan dari membaca dan menulis dengan lelucon pada anak anda.
5.  Berikan contoh "real" yang dapat anak anda lihat dari keuntungan membaca dan menulis. misal : "Mama pandai masak makanan kesukaan kamu dari membaca majalah yang kita beli kemaren loh."



Post by Firdaus Josua.





Popular Posts